Polly po-cket
SLANKERS™


• Jam :

• Smntra Admin Off dlu di dumay c0z Ada kpntgan di dunyat... so Kl jrg Brknjng Di Web/Wab Tmn2, maaf y..!!
P.L.U.R
Blog SLANKisLamyah
Bagi orang yang bertaqwa lagi penuh tawakal, siapa lagi yang akan dipercayai didunia dan akirat selain Allah yang maha menguasai setiap jiwa yang bernyawa?. Maka bagi orang yang terkena syindrom pernikahan (takut menikah) di sebabkan takut jatuh miskin atau hartanya akan berkurang dengan bertambahnya beban hidup, memberi makan anak dan istri, dialah orang yang kufur nikmat. Dia tidak tahu bahwa sebenarnya pernikahan bisa membuat orang miskin menjadi kaya, dan orang kaya semakin bertambah harta bendanya. Arti kaya yang dimaksud adalah, kaya akan semangat. Artinya dengan menikah seseorang akan mempunyai gairah hidup yang berlipat-lipat. Merasa mempunyai tanggung jawab, menjadikan seorang laki-laki akan berusaha apa saja untuk memenuhi hajat hidup keluarganya. Itulah makanya, orang bisa lebih kaya setelah menikah. Memang sementara ada orang yang ragu-ragu untuk melakranakan pernikahan. Karena sangat takut memikul beban berat dan menghindarkan diri dari kesulitan-kesulitan akibat tanggungan anak dan istri. Padahal tidak demikian seharusnya. Islam memperingatkan, bahwa dengan kawin itu, maka Allah akan memberikan kepadanya jalan kecukupan, menghilangkan kesulitan- kesulitannya dan diberikan nya kekuatan yang mampu mengatasi kemiskinan. Inilah sesuai dengan firman: "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkahwin) dari hamba- hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah maha luas (pemberian Nya) lagi maha mengetahui(An-Nur:32) Inilah anjuran Islam. Jadi pendapat yang mengatakan bahwa dengan menikah ajan jatuh miskin, atau yang miskin bertambah berat tanggungan hidupnya, itu anggapan yang salah besar. Allah maha pengasih dan penyayang,suci dari kelalaian, suci dari kelupaan akan hambanya yang berikhtiar. Terkadang justru perkawiman itu disebutnya sebagai sebuah karunia besar yang tak ternilai. Misalnya jika seorang mempunyai keluarga yang sakinah setelah pernikahan nya. Maka keluarga itu adalah sebuah kekayaan yang tak ternilai. Sebab arti kebahagiaan tak mungkin bisa dibeli dengan uang. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur'an: "Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezeki dari yang baik-baik"(An-Nahl:72) Lihat saja, sampai-sampai Allah swt memotivasi kepada hambanya untuk tidak ragu- ragu membina rumah tangga melalui pernikahan. Jika mereka miskin. Allah lah yang akan memberi mereka rizki. Takut miskin berarti kurang mempercayai eksistensi Allah yang berkuasa atas segala sesuatu baik yang kasat mata maupun yang ghaib. Termasuk memberi kecukupan rizki bagi mereka yang mau berikhtiar. Pendeknya,orang yang mau melaksanakan sunnah Rasulu seperti halnya melakukan pernikahan, Allah pasti senantiasa mengulurkan pertolonganNya. Dengan syarat mau berusaha menggapai rizki yang memang telah disediakan Allah swt dan tessebar dihamparan bumiNya. Sebab pertolongan Al lah swt tidak datang secara langsung dan tiba-tiba, kecuali setelah melalui sebab dan ikhtiar. Kecuali pada orang-orang yang dikehendakiNya. Memang seorng yang hendak menuju ke gerbang pernikahan dianjurkan untuk terlebih dahulu mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan 'kemampuan'. Baik kemampuan lahiriah maupun kemampuan batin. Juga persyaratan fisik maupun mental, material maupun spiritualnya, sehingga bisa merealisir tujuan perkawinan. Sebab sabda Rasulullah saw mengatakan hal yang demikian: Dari Abdullah bin Mas'ud ra berkata : Rasulullah saw bersabda: "Hai para pemuda, barang siapa diantara kamu telah mampu kawin,maka kawinlah. Karena itu lebih memejamkan mata dan lebih memelihara farji. Maka siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu merupakan obat baginya."(HR. Bukhari) Pada dasarnya pemuda yang belum kawin akan sulit mengendalikan pandangan oya kepada wanita yang cantik. Dari memandang lalu ingin mengenal, setelah kenal ingin mencintai, setelah memadu cintanya maka timbulah nafsu syahwatnya dan secara instink biologis maka ingin merasakan seksual. Dimana syari'at Islam hanya akan menghlalkan nya dengan jalan pernikahan. Dengan ikatan pernikahan yang sah itulah akan tercipta mahkota pengantin dan seseorang dapat menyalurkan nafßu syahatnya dan merasakan kenikmatan hubungan seksual, lalu terciptalah rasa kasih sayang, cinta mencintai dan penuh ketenangan. Dari sini maka seseorang yang telah melakukan perkawinan, ia akan berkurang keliaran pandanganny terhadap wanita lain, lantaran ia telah memiliki istri yaitu wanita yang dicintai dan dipilihnya itu.
THANKS ALL™
href=http://slankers.wap.sh">
Online : [ 1 ]™
Link Page :

United States IP : 18.190.156.212
WIDHYANTO™
On : Boss..!!
[ 1 ] [1 ][ 1 ]
[ Total : 251 Dulur ]
SlankerS
COPYRIGHT :
Pandaan-Prigen
©2011~2012 Jatim