Madlaratnya hidup membujang
juga dikarenakan kehidupan
nya cenderung kearah
perzinaan. Baik zina yang
ringan maupun zina yang bera.
Kesepian yang memalu
jiwanya dan bayangan
ketakutan akan beratnya hidup
berumahtang ga bisa
membuatnya lebih memilih
jalan pintas. Yakni bisa
menikmati sex, tanqa adanya
tanggung jawab. Maksudnya
melacur. Na'udzubillah! Apalagi
jika ketidak percayaan dirinya
untuk menjalani pernikahan
tidak di imbangi dengan
berpuasa. Maka jangan heran
jika hidupnya berubah liar dan
brutal.
Para shahabat dizaman
Rasulullah saw. Jika tidak
menginginkan sebuah
perkawinan karena suatu hal,
maka mereka lebih baik dikebiri
(dipotong alat vitalnya), karena
takut nya mereka terperosok
kelembah kemaksiatan dan
perzinaan.
Ibnu Abbas berkata,
bahwasanya seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah saw
dan menyatakan dirinya akan
tetap hidup membujang. Maka
bertanyalah ia kepada beliau:
"Ya Rasulullah, bolehkah saya
berkebiri?". Jawab Rasulullah
saw: "Tidak termasuk
umatku,orang yang mengebiri
dan dikebiri! "(HR. Thabrany)
Lain masalahnya apabila tidak
menikahnya itu karena bukan
membujang, tetapi ingin
melakukan ibadah yang di
anggapnya lebih penting dan
utama daripada mendahulukan
menikah. Namun bagi orang
yang sudah ingin menikah dan
takut akan berbuat zina kalau
tidak segera menikah, maka dia
wajib mendahulukan
pernikahan itu daripada
menunaikan ibadah haji
sekalipun. Tetapi kalau dia tidak
takut akan melakukan zina,
maka ia wajib mendahulukan
ibadah hajinya. Juga dalam
wajib kifayah yang lain seperti
menuntut ilmu dan jihad.
Wajib ditunaikan lebih dahulu
daripada kawin, sekiranya tidak
ada kekhawatiran akan
terjerumus dalam perzinaan.
Ringkasnya, bahwa menurut
prinsip Syari't Islam
berdasarkan hadits-hadits
dimuka dapat disimpulkan,
dimana Rasulullah saw
menganjurkan kepada umat
islam untuk selalu memupuk
harga dirinya melalui sebuah
mahligai perkawinan. Apakah
orang-orang yang tiak menikah
berarti tidak mempunyai harga
diri?
Tentu bukannya demikib.
Tetapi orang akan lebih
wibawa, terhormat dan diharai
jika dirinya mempunyai
keluarga, bahagia dengan
keluarganya serta ditunjang
dengan akhlak yang baik. Maka
harga diri laki-laki dan
perempuan akan lebih terjaga.
Wallahu A'lam.