Ia putra dari paman Nabi
Ilyas. Melaksanakan
dakwah setelah Nabi
Ilyas wafat. Karenanya
dalam berdakwah ia
berpegang pada syari'at
dan metode nabi Ilyas. Al
Qur'an tidak
menguraikan tentang
Nabi Ilyasa. Hanya
dijelaskan."Dan ingatlah
akan Ismail, Ilyasa,
Dzulkifli. Semuanya
termasuk orang-orang
yang paling baik."(Q.S.
Shaad : 48)